, , , ,

RT/RW-Net : Membuat Internet Jadi Murah




Keunggulan teknik jaringan komputer adalah kemampuannya untuk men-share akses Internet dengan tetangga maupun sekitar-nya. Konsekuensi dari menshare akses Internet ke tetangga ini adalah biaya akses menjadi murah. Bayangkan akses Unlimited (tanpa batas) TelkomNet ADSL Speedy yang harganya sekitar Rp. 800ribu-an / bulan, jika kita bagi ke 20 tetangga, maka sebetulnya per rumah hanya membutuhkan biaya sekitar Rp. 100.000 / bulan untuk mengakses Internet 24 jam tentunya pada kecepatan 128K/1,2M yang di share oleh 20 tetangga.

Selama tetangga kita bukan sebuah WARNET, maka sebetulnya aktifitas penggunaan Internet yang di share tersebut tidak terlalu membebani jaringan. Pengalaman saya mengoperasi Internet 24 jam di rumah yang di share dengan tetangga tidaklah terlalu membebani jaringan Internet karena akses Internet paling hanya di gunakan untuk membaca e-mail terutama pada sore hari hingga malam pada saat orang pulang dari kerja.

WARNET akan merupakan momok di sebuah RT/RW-net karena trafic Internet sebuah WARNET sangat padat karena orang yang datang ke WARNET akan betul-betul memanfaatkan akses Internet yang dia beli di WARNET. Jadi tidak terlalu di sarankan untuk menshare akses Internet di sebuah RT/RW-net dengan sebuah WARNET karena traffic-nya akan habis di makan oleh WARNET.

Disini kita akan bahas secara singkat beberapa alternatif konfigurasi jaringan RT/RW-net yang sering digunakan.

Teknik share akses untuk RT/RW-net sebetulnya sama dengan teknik share akses yang digunakan di WARNET-WARNET. Bahkan jika kita perhatikan beberapa router ADSL, sebetulnya internal router ADSL tersebut telah di siapkan untuk melakukan share akses Internet untuk Small Office Home Office.

Kebanyakan dari kami di lapangan menggunakan Mikrotik sebagai sistem operasi router untuk share akses Internet di sebuah RT/RW-net karena disamping harga yang relatif murah juga banyak fasilitas tambahan yang dapat kita kembangkan dari sebuah mesin router tersebeut seperti VPN, VOIP, Tunneling, dll

Alternatif paling sederhana dan paling murah untuk menyambungkan rumah-rumah tetangga kita adalah menggunakan sambungan UTP LAN. Paling menguntungkan jika kita dapat bekerja sama dengan sebuah kompleks perumahan / real estate. Agar kabel UTP aman dari gangguan cuaca, teknik yang paling mudah adalah dengan memasukan kabel UTP tersebut kedalam pipa pralon dan menyalurkannya di badan got / gorong-gorong di sebuah kompleks perumahan. Jarak tempuh kabel UTP terbatas sekitar 100 meter saja, oleh karena-nya setiap 100 meter harus di pasang hub yang juga berfungsi sebagai repeater kabel jaringan.

Alternatif lain yang dapat digunakan di sebuah RT/RW-net adalah dengan membangun sebuah Access Point 2.4GHz dan men-share akses Internet unlimited tersebut dengan tetangga dalam jarak 1-3 km dari rumah kita. Ketinggian tower sekitar 5 meter di atas atap lebih dari cukup keperluan mencakup 1-3 km. Teknik memberikan akses Internet menggunakan peralatan 2.4 GHz

Pertanyaan yang akan menjadi momok bagi para penyelenggara RT/RW-net adalah masalah ijin dari RT/RW-net. Jawaban singkat-nya – peraturan di Indonesia belum tahu apa itu RT/RW-net, bahkan WARNET-pun belum ada perangkat hukumnya.

Kalau kita mengacu pada UU 36/1999 akan lebih parah lagi. Di UU 36/1999 tidak ada sama sekali di bahas tentang Internet. Tapi mengacu pada KEPMEN 21/2001 tentang jasa telekomunikasi pasal 46 (1), dan pasal 47 (2), akan terbaca jelas bahwa Small Office Home Office (SOHO) tidak memerlukan ijin dari regulator / POSTEL. Hanya saja di situ tidak di bahas sama sekali kalau jaringan tersebut merupakan jaringan dari Small Office Home Office (SOHO-Net) atau RT/RW-net.


Beberapa Peralatan WiFi Untuk RT/RW-Net.

beberapa peralatan yang perlu di siapkan untuk membangun jaringan RT/RW-net menggunakan WiFi (Wireless LAN). Pada dasarnya kita membutuhkan beberapa peralatan, sbb :

Sebuah PC yang akan difungsikan sebagai router / gateway.
Card Wireless LAN (WiFi)
Kabel coax
Antenna luar
Swicth Hub untuk LAN

Sistem operasi apa yang akan digunakan pada PC yang bertindak sebagai router / gateway biasanya menggunakan system operasi Linux, terutama Linux Mandrake/Mandriva karena sangat mudah digunakan dan di install. Perlu di catat bahwa tidak semua card Wireless LAN (WiFi) dapat digunakan untuk komunikasi jarak jauh diluar ruangan (outdoor). Bahkan sebetulnya, semua vendor wireless LAN awalnya memang merancang card WiFi tersebut untuk aplikasi dalam ruangan (indoor). Untungnya ada beberapa tipe & versi card wireless LAN (WiFi) yang dapat digunakan untuk keperluan komunikasi jarak jauh, biasanya card jenis ini di rancang untuk di sambungkan ke antenna luar.



Tampak pada gambar adalah contoh sebuah PCI Wireless LAN card. Card ini mempunyai konektor SMA untuk di sambungkan ke antenna luar.

Salah satu card favorit di awal operasi peralatan WiFi adalah jenis card WLAN PCMCIA atau yang kompatibel-nya. Driver maupun berbagai aplikasi untuk card jenis ini sangat banyak & cukup mudah di peroleh. Karena jenis card ini merupakan PCMCIA, maka dibutuhkan adapter PCI jika ingin digunakan di komputer desktop PC biasa. Salah satu kesulitan utama untuk menggunakan jenis card WLAN atau kompatibel-nya adalah menyambungkan ke antenna external. Jika kita perhatikan baik-baik di ujung card tersebut adalah sebuah lubang kecil untuk di sambungkan ke antenna luar. Sialnya, konektor sekecil itu cukup menyulitkan untuk seorang teknisi biasa untuk membuatnya. Tentunya kita dapat membelinya seharga US$50-70 / buah.

Dalam mengimplementasikan jaringan wireless LAN. Total biaya dapat di tekan menjadi rendah jika kita menggunakan USB Wireless LAN daripada card PCI atau PCMCIA. Yang perlu kita sediakan adalah kabel USB yang cukup panjang yang dibuat tahan terhadap cuaca.

Untuk membuat sinyal dari card USB menjadi jauh, biasanya di pasangkan reflector dari antenna parabola di muka card USB tersebut. Mungkin antenna parabola kecil bekas kabel TV, seperti IndoVision, cukup & lumayan untuk digunakan sebagai reflector untuk jarak beberapa kilometer.


Continue reading RT/RW-Net : Membuat Internet Jadi Murah
, , ,

Perangkat Untuk Membangun RT RW Net




RT RW Net apa sih ??? banyaknya email yg bertanya tentang perangkat untuk membangun sebuah usaha RT RW Net,

Untuk membangun RT RW Net secara sederhana yang harus anda siapkan pertama adalah koneksi internet Unlimited yang akan dijadikan sebagai backbone pemancar Wireless LAN atau RT RW Net anda.

Dan peralatan pendukungnya antara lain :

1. Access Point


Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.


2. Antena ( Omni atau sectoral )



Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meskipun ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.


Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.


3. Box Outdoor




Untuk melindungi access point anda dari hujan, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini harus diletakkan persis di bawah antena.


4. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper




Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.



5. POE Injector




Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


4.Kabel UTP



Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.



5. Penangkal Petir (Lightning Arrester)


Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.



4.Tiang/Tower


Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.




Continue reading Perangkat Untuk Membangun RT RW Net
, , ,

Pengertian RT RW NET di Suatu Jaringan Internet



RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot Akses sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah.

Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e-mail/chatting/web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama.
Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP. Untuk pengelolaan jaringan ini dapat bersifat non-profit maupun komersial, tergantung pada penyelenggara jaringan itu sendiri.

1. PENDAHULUAN

RT/RW Net adalah suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suaut perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW Net adalah memberdayakan pemakain internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan dimana biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena semua biaya yang timbul mulai dari biaya pembangunan infrastruktur, operasional dan biaya langganan akan ditanggung bersama.

Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, CBN atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, Main Game dll.Apakah RT/RW Net ini Murah ? Jawabanya adalah iya. Mari kita ambil contoh dengan menyewa komputer di Warnet dengan Rp.3.500 /jam.

Asumsikan kita menyewa selama 4 jam perhari maka biaya yang akan dikeluarkan selama sebulan adalah Rp. 420.000. Bandingkan dengan RT/RW net ini dengan asumsi kita berlangganan Speedy untuk besaran bandwith 384 Kb yang harganya Rp. 750.000 perbulan. Maka jika jumlah warga yang bergabung misalkan 10 orang maka sebulan warga hanya akan membayar kurang lebih 75.000. Biaya tersebut termasuk sangat murah karena pelanggan akan bebas menggunakan internet selama 24 jam sehari selama sebulan penuh.

2. LATAR BELAKANG

Pada saat ini perkembangan teknologi informasi melaju dengan cepat, dimana semua Informasi menjadi lebih transparan dan mudah didapat. Pada abad ke 19 kekuatan militer merupakan suatu faktor utama suatu negara dalam meraih kemenangan dalam peperangan, dimana negara yang mempunyai tentara dan teknologi militer yang terbaiklah yang akan menang.

Sedangkan pada abad ke 20 sekarang ini kekuatan Teknologi Informasi merupakan faktor utama suatu negara untuk meraih kemenangan dalam persaingan atau peperangan di bidang ekonomi. Negara yang mempunyai Teknologi Informasi yang terbaiklah yang akan menang dalam persaingan ekonomi. Contohnya adalah China, negara China merupakan sebuah negara yang luar biasa dalam pertumbuhan ekonominya.

Pemerintahan China berkomitmen untuk mengembangkan Teknologi Informasi sebagai salah satu senjata mereka dalam memenangkan persaingan ekonomi. Saat ini China telah membeli salah satu raksasa Teknologi Informasi dunia, yaitu IBM yang sekarang telah berganti nama menjadi Lenovo

Kami melihat dengan adanya teknologi internet maka masyarakat Indonesia akan lebih mudah dalam mengakses semua informasi yang ada di dunia ini. Dengan adanya internet maka halangan untuk mendapatkan secara jarak dan waktu dapat dihilangkan. Masyarakat dunia menjadi sebuah kesatuan yang tidak dipisahkan oleh negara, ras, agama, dan jenis kelamin (gender).

3. PENGERTIAN DAN PENJELASAN RT/RW NET

RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah.

Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e- Mail/chatting/web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP.

4. TUJUAN PEMBUATAN RT/RW Net

Beberapa tujuan sosial adalah sebagai berikut:

1. Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.
2. Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi dan internet.
3. Sharing informasi dilingkungan Bella Casa sehingga masyarakat di Bella Casa lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya.
4. Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat Bella Casa ke Internet sehingga komunitas tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis

Disamping tujuan diatas tujuan lain dari pembentukan RT/RW Net agar nantinya setiap rumah atau seluruh perumahan yang menggunakan Rt/RW Net maka dapat saling bertelpon bertelpon tanpa ada biaya pemakaian.Tujuan lain dari RT/RW Net ini adalah membuat semacam Intranet yang berisi berbagai macam informasi tentang kegiatan yang ada di lingkungan Bella Casa.

Dengan tersambungnya rumah-rumah ke jaringan Internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka bisnis dot.com diharapkan akan semakin marak termasuk pemanfaatan internet untuk pembayaran tagihan telpon, listrik, pengecekan Saldo Bank , pemesanan tiket Pesawat dll.

ULASAN TEKNOLOGI WIRELESS

Ada 2 teknologi jaringan yang akan biasanya digunakan dalam implementasi RT/RW Net yaitu:• 

Teknologi Wireless Wi-Fi• Teknologi Jaringan Kabel UTP

TEKNOLOGI WIRELESS WI-FI

Teknology yang akan digunakan untuk menghubungkan semua komputer yang tersambung yakni dengan Wireless WiFi. Sedangkan untuk koneksi Internet maka akan menggunakan layanan Telkom yakni Speedy.TeknologiWireless Wi-Fi adalah teknology dengan standar IEEE 802.11b/g yang beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data 11Mbps/54Mbps.

Keuntungan penggunaan teknologi ”Wireless Wi-Fi” ini adalah:
1. Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
2. Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
3. Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 - 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
4. Ditinjau dari sisi investasi jauh lebih murah untuk menjangkau area yang besar dibandingkan solusi kabel.
5. Biaya pemeliharaan yang relatif murah dikarenakan tidak ada perangkat atau jalur jaringan yang berada pada area publik/umum dimana potensi kerusakan atau kehilangan alat lebih besar dibandingkan dengan solusi kabel UTP.
6. Teknologi Wi-Fi sangat pesat perkembanganya sehingga investasi ke depan akan lebih murah dengan perangkat yang berkecepatan lebih tinggi dan menjangkau area lebih luas.






Banyaknya pertanyaan yang diajukan ke penulis mengenai panduan peralatan yang dibutuhkan membuat RT RW Net, mendorong kami menuliskannya dalam blog ini,pertama yang anda siapkan, adalah bahwa anda sudah memiliki koneksi internet Unlimited di tempat atau rumah yang akan dijadikan sebagai pemancar Wireless LAN(WLAN) anda.Peralatan yang dibutuhkan antara lain :


1. Access Point






Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. Ada beberapa akses poin yang cocok direkomendasikan untuk transmitter anda, misal Senao Engenius, Ubiquty Bullet, Edimax, dan Routerboard Mikrotik.

2. Antena Omni






Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja. Merk Antena Omni yang direkomendasikan, adalah Hyperlink, Finetic, tapi jika dana anda terbatas tak ada salahnya anda melirik antena omni buatan lokal.



3. Box Access Point





Untuk melindungi access point anda, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.


4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper





Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.



5. POE (Power Over Ethernet)








Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.



6. Kabel UTP/STP






Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.



7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)



Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini atau yang biasa dikenal dengan Lightning Arrested Protector ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.


8. Tower







Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.


~## PERANGKAT CLIENT WLAN ##~



Pada sisi client, untuk menangkap sinyal dari "antena omni" anda maka perangkat client sbb :





1. Untuk Client yang jaraknya dari tempat pemancar kurang dari 1 KM, lebih ekonomis jika menggunakan Wajan Bolic, dimana pada perangkat tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan USB Wifi, yang disambungkan dengan kabel UTP plus kabel extended USB, jadi langsung anda bisa menancapkannya ke komputer.


Apabila jarak client lebih dari 1 KM, anda membutuhkan 2 perangkat, pertama, access point dan


3. kedua antena eksternal pengarah atau type grid untuk menangkap sinyal dari pemancar anda.

Berikut rekomendasinya :- Jarak 0-1 KM, pakailah wajan bolic lebih ekonomis- Jarak 1-2 KM, Akses poin merk Edimax/Bullet Ubiquity/Linksys, antenanya anda bisapakai Yagi atau Backfire- Jarak 2-3 KM, Akses poin merk Edimax/Bullet2/Linksys, antena Grid 24db- Jarak 3-10 KM. Akses poin merk Senao SL2611/Mikrotik, antena Grid 24db- Jarak 10 KM lebih, Akses poin merk Senao ECCB3220/Mikrotik, antena Grid24db.


RT/RW-net


RT/RW-net sebetulnya produk hasil jerih payah banyak rakyat di Indonesia yang mendambakan Internet murah. Dari sisi kebijakan RT/RW-net memperlihatkan sebuah fenomena ketidak adaan ruang legal bagi infrastruktur berbasis komunitas, yang di bangun dengan peralatan buatan sendiri, dari rakyat, oleh rakyat, oleh rakyat. Tidak ada ruang legal bagi infrastruktur Wireless Internet menggunakan WiFi.


Adanya peralatan teknologi informasi yang mutakhir tidak cukup. Keberhasilan RT/RW-net di Indonesia terjadi karena adanya proses pemandaian masyarakat tentang alternatif teknologi Internet yang murah. Belakangan hari, teknologi Wireless Internet tampaknya menjadi tulang punggung RT/RW-net di Indonesia.

Detail teknologi RT/RW-net di terangkan di bagian Teknologi RT/RW-net.

Istilah RT/RW-net

Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps.

Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.

Implementasi Awal RT/RW-net

Implementasi yang serius dari RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiardi di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an. Banyak kisah sedih yang diceritakan oleh Michael Sunggiardi karena sulitnya mencari pelanggan di awal 2-3 tahun operasi RT/RW-net-nya. Sebagian besar tetangga beliau pada saat itu tidak merasa butuh akses Internet 24 jam dari rumahnya.

RT/RW-net Michael Sunggiardi sempat menjadi feature di acara e-lifestyle MetroTV.

Michael Sunggiardi banyak menggunakan kabel LAN untuk menyambungkan antar rumah. Karena lebih reliable dan lebih murah di bandingkan dengan menggunakan radio / wireless LAN / Wireless Internet

Belakangan, tampaknya lebih banyak RT/RW-net yang menggunakan Wireless Internet karena lebih mudah dan harga peralatan yang semakin murah.

UU 36/1999 tidak berpihak pada Infrastruktur Rakyat

Dari sisi legalitas, sebetulnya RT/RW-net tidak legal karena berdasarkan UU 36/1998 maupun berbagai PP & KEPMEN dibawahnya hanya operator telekomunikasi yang berhak membangun sebuah infrastruktur telekomunikasi. Jelas kerangka kebijakan yang ada lebih banyak ditujukan kepada usaha besar dengan peralatan kelas Cisco. Tidak pernah terpikir oleh pemerintah bahwa sebagian besar akses akan berkembang dari jaringan sekolah, jaringan RT/RW-net yang mungkin beroperasi tanpa ijin usaha, atau maksimum sebuah CV saja, dengan peralatan seadanya bahkan dengan router buatan sendiri dari PC kelas Pentium II.

Berbasis pada pengembangan konsep infrastruktur telekomunikasi rakyat, yang bertumpu pada teknologi Internet tanpa kabel pada band ISM & UNII di frekuensi 2.4GHz dan 5-5.8 GHz implementasi RT/RW-net mulai di lakukan. Teknologi Warung Internet yang relatif sederhana dan mapan di kembangkan untuk menyambungkan komputer tetangga menggunakan kabel LAN untuk menjadi RT/RW-net. Secara sederhana sambungan 24 jam ke Internet Service Provider (ISP) yang harganya Rp. 4-8 juta/bulan, di bagi 20-80 tetangga untuk mencapai biaya operasi Rp. 150-300.000/bulan/ rumah 24 jam ke Internet. Jika dilakukan bertumpu pada pembentukan kebutuhan (demand creation), bukan pembangunan infrastruktur semata, investasi sambungan yang besarnya antara Rp. 1-4 juta akan kembali modal dalam waktu 1-1.5 tahunan. Gilanya, semua dilakukan tanpa perlu bergantung kepada Telkom maupun pemerintah.

Teknologi Internet tanpa kabel menjadi menarik karena diluar negeri frekuensi 2.4 GHz, maupun 5-5.8 GHz di bebaskan dari ijin frekuensi, akibatnya peralatan komunikasi data pada frekuensi tersebut dapat diperoleh dengan mudah, murah selain mudah dioperasikan (user-friendly). Bayangkan sebuah card Internet tanpa kabel pada kecepatan 11-22Mbps dapat di peroleh seharga Rp. 350-500.000 per buah, tinggal dibuatkan antenna parabola kecil, atau antenna kaleng susu cukup menjangkau jarak jauh 3-5 km.

Di Indonesia, perjuangan untuk membebaskan 2.4 GHz & 5-5.8 GHz dari penindasan aparat telah menelan banyak korban, berakibat di bebaskannya frekuensi 2.4GHz untuk penggunaan Internet sejak January 2005. Sayangnya, hingga hari di tahun 2006 penggunaan 5-5.8GHz hanya dapat dinikmati dengan membayar setoran sekitar Rp 20 - 25 juta / tahun / node kepada pemerintah. Itupun hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai ijin ISP / operator telekomunikasi, akibatnya rakyat kecil, yang bermodal kecil tidak mungkin untuk memperoleh ijin frekuensi tsb.

2006 RT/RW-net di INDOWLI

Di tahun 2005-2006, setelah frekuensi 2.4GHz di bebaskan. Tampaknya RT/RW-net menjadi sangat booming, hal ini dapat di monitor dari dekat dari berbagai diskusi yang terjadi di mailing list indowli@yahoogroups.com, banyak sekali permohonan akses RT/RW-net yang dilayangkan ke mailing list indowli@yahoogroups.com.

Dengan teknologi RT/RW-net sangat mungkin sebuah rumah untuk memperoleh akses Internet 24 jam dengna biaya relatif murah. Di tahun 2006, rata-rata biaya langganan RT/RW-net sekitar Rp. 250-350.000 / bulan untuk akses Internet 24 jam. Berita yang menarik terjadi di Bandung, beberapa kos-kosan juga mengembangkan kos-kos-an Net di bawah RT/RW-net dan menarik sekitar Rp. 50.000 / bulan untuk setiap anak kos yang mengakses Internet 24 jam. Dengan cara ini Internet menjadi sangat terjangkau untuk para mahasiswa.

Cuplikan menarik di Mailing List INDOWLI oleh Hamzah Iza 7 Agustus 2006 10:13pm. Yang diperlukan utk rtrwnet sederhana:

Izin tetangga ( rt/rw)
Tower dan asesorisnya atau bisa juga pipa ledeng (sesuai kebutuhan dan selera)
Koneksi internet (bisa wireless, cable, ADSL, satellite, dll)
Access Point
Antena
Router
beberapa unit paket client (biar kalo ada yang mau berlangganan bisa langsung pasang)
Operator, tehnisi, dan marketing
Formulir pendaftaran
alat administrasi (logbook, pembukuan, dll)

2007 laporan sweeping RT/RW-net

Seperti biasa, setelah berjalan beberapa mulai terjadi tindakan represive terhadap RT/RW-net yang di sweeping oleh Balai Monitoring POSTEL. Argumentasi yang digunakan adalah ijin ISP. Agak ajaib sebuah RT/RW-net kalau harus memiliki ijin ISP yang di tanda tangani oleh seorang Menteri. Bayangkan MENKOMINFO harus menanda tangani juta-an ijin RT/RW-net seluruh Indonesia - apa tidak pegel itu tangan?

Selamat mencoba, dan semoga sukses,,,,
Continue reading Pengertian RT RW NET di Suatu Jaringan Internet
, , , ,

Tutorial pembuatan jaringan RT RW Net


Penggunaan jaringan Internet yang kian marak dewasa ini telah mendorong pertumbuhan teknologi khusunya pada jaringan internet, sehingga kemudian lahirlah suatu teknologi jaringan nirkabel (Wireless Network), yang sangat memudahkan penggunanya dalam mengakses Internet. Namun begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam penggunaan jaringan nirkabel ini dapat berjalan dengan aman.

Lahirnya Jaringan Nirkabel untuk Rumah

Dahulu komputer lebih dianggap sebagai sebuah kemewahan daripada sebuah kebutuhan. Hanya orang-orang kaya dan beruntung saja yang dapat mempunyai sebuah komputer, sedangkan jaringan merupakan hal yang hanya dapat disediakan untuk perusahaan besar.

Namun sejalan dengan kemajuan yang pesat pada dekade ini, maka sekarang setiap orang masing-masing dapat mempunyai komputernya sendiri. Seperti yang banyak kita temui, biasa nya setiap orang tua mempunyai komputernya sendiri, begitu pula dengan si anak dapat mempunyai komputernya sendiri walaupun mungkin hanya digunakan untuk bermain dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para pengguna rumahan juga telah berkembang dari yang semula tidak mempunyai akses Internet, kemudian mulai memakai koneksi dial-up Internet dengan kecepatan 9600 kbps melebihi 56 kbps dial up akses, dan kini berkembang menjadi koneksi broadband menyaingi koneksi T1 yang sering dinikmati orang saat bekerja.

Sebagaimana Internet dan World Wide Web telah menjadi trend dalam kebudayaan kita dan menggantikan format media massa lainnya dalam menyampaikan informasi yang dicari, mulai dari informasi pemberitaan, olahraga, cuaca, resep, yellow pages (buku telepon), dan masih banyak hal lainnya yang kesemuanya itu merupakan sebuah cara baru, bukan hanya dalam pemakaian komputer di dalam rumah, tapi juga dalam hal pemakaian koneksi Internet.

Sementara itu perusahaan perangkat keras maupun perangkat lunak kini telah menawarkan berbagai solusi yang memungkinkan para pemakai Internet di rumah saling berbagi koneksi antara lebih dari dua komputer. Meskipun semua komputer tersebut harus terhubung jaringan.

Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya biasanya membutuhkan berbagai macam media fisik, seperti kabel telepon, kabel coaxial, ataupun kabel CAT5 kabel telegram yang ada di mana-mana. Namun baru-baru ini telah ditemukan cara baru pemakaian Internet tanpa menggunakan berbagai macam media penghubung terseut, teknologi ini kini lazim disebut koneksi jaringan Nirkabel (tanpa kabel). Pemakaian Internet dengan menggunakan koneksi jaringan nirkabel ini tentu saja sangat memudahkan pemakainya dalam mengakses Internet, tanpa melalui proses installasi dan pemasangan kabel yang memusingkan.

Adapun susunan koneksi jaringan nirkabel ini sangat sederhana. Koneksi Internet masuk dari Internet Provider kemudian dihubungkan dengan suatu titik penerus akses nirkabel atau router yang memancarkan sinyal. Ketika Anda terhubung dengan memakai kartu atau antena jaringan nirkabel untuk menerima sinyal, begitu pula sebaliknya, maka koneksi Anda telah berhasil.

Masalah yang sering timbul pada saat menikmati koneksi sinyal nirkabel ini adalah sulitnya mengetahui sampai sejauh mana sinyal ini dapat diterima. Jika sinyal tersebut dapat ditangkap dari lantai atas sebuah kantor, maka seharusnya juga dapat ditangkap dari basement yang berada 100 kaki di bawah tanah. Ini dapat saja membuat seorang hacker mencari celah dari koneksi nirkabel tersebut untuk mendapatkan berbagai informasi penting mengenai Anda.

Namun itu bukan berarti tidak menyarankan penggunaan jaringan nirkabel. Hanya saja Anda harus cermat dalam menggunakan jaringan nirkabel ini, serta mengambil beberapa pencegahan dasar agar pemakaian teknologi ini dapat benar-benar aman. Berikut ini merupakan beberapa langkah sederhana yang dapat dijalankan untuk mengamankan jaringan nirkabel yang Anda pakai.


6 Langkah Pengamanan Dasar Jaringan :



1. Ubahlah Sistem ID (Identitas)

Biasanya suatu layanan nirkabel dilengkapi dengan suatu standart pengamanan identitas atau yang sering disebut SSID (Service Set Identifier) or ESSID (Extended Service Set Identifier). Sangat mudah bagi seorang hacker untuk mencari tahu identitas default dari suatu layanan atau jaringan, jadi sebaiknya Anda segera mengubahnya menjadi suatu identitas yang unik, yang tidak mudah ditebak orang lain.


2. Mematikan identitas pemancar

Dengan mengumumkan kepada umum bahwa Anda memiliki suatu jaringan nirkabel akan membuat para hacker penasaran untuk membobol jaringan nirkabel Anda. Mempunyai suatu jaringan nirkabel bukan berarti harus memberitahukannya kepada semua orang. Periksalah secara manual perangkat keras yang Anda pakai untuk jaringan nirkabel tersebut, dan pelajarilah bagaimana cara mematikannya.


3. Sediakanlah enkripsi

WEP (Wired Equivalent Privacy) and WPA (Wi-Fi Protected Access) dapat meng-enkripsi data Anda sehingga hanya penerima saja yang diharapkan dapat membaca data tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) mempunyai banyak kelemahan yang membuatnya mudah disusupi. Kunci 128-bit hanya mempunyai tingkat pencapaian yang relatif rendah tanpa peningkatan keamanan yang signifikan, sedangkan untuk 40-bit atau 64-bit pada beberapa perlengkapan lainnya, mempunyai enkripsi yang sama baiknya. Dengan cara pengamanan yang standart saja pastilah tetap akan mudah bagi hacker untuk menyusup, namun dengan cara enkripsi ini pastilah akan membuat jaringan Anda lebih aman dari hacker. Jika memungkinkan, ada baiknya untuk menggunakan enkripsi WPA (peralatan yang lebih tua dapat diupgrade terlebih dahulu agar compatible dengan WPA). WPA dapat sangat menjanjikan dalam menjamin keamanan jaringan nirkabel Anda, namun masih tetap dapat dikalahkan oleh serangan DOS (denial of services).


4. Membatasi dari penggunaan traffic yang tidak perlu

Banyak router jaringan kabel maupun nirkabel yang dilengkapi firewalls. Bukan bermaksud mengedepankan firewalls, namun firewalls telah membantu dalam pertahanan keamanan jaringan. Bacalah petunjuk manual dari perangkat keras Anda dan pelajarilah cara pengaturan konfigurasi router Anda, sehingga hanya traffic yang sudah seijin Anda saja yang dapat dijalankan.


5. Ubahlah 'kata sandi' default Administrator milik Anda

Hal ini baik untuk semua penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak. Kata sandi default sangat mudah disalahgunakan, terutama oleh para hacker. Oleh karena itu sebaiknya ubahlah kata sandi Anda, hindari penggunaan kata dari hal-hal pribadi Anda yang mudah diketahui orang, seperti nama belakang, tanggal lahir, dan sebagainya.


6. Kunci dan lindungilah komputer Anda

Hal ini merupakan cara pengamanan terakhir untuk komputer Anda. Gunakanlah firewall, perangkat lunak Anti Virus, Zone Alarm, dan lain sebagainya. Setidaknya setiap satu minggu perbaharuilah Anti Virus yang Anda pakai.

Syarat, Persiapan & Kondisi Penggunaan


1. Wireless Acces Point & Wireless PC Card (PCMCIA), Wireless PCI Card atau Wireless USB.

Pastikan alat yang anda beli ini mempunyai antenna yang dapat dilepas. Biasanya berupa konektor tipe SMA (Contoh : D-Link DWL-900AP+ [Acces Point] & D-Link DWL-520+ [Wireless PCI Card] meggunakan konekator Male Reverse Polarity SMA & Female Reverse Polarity SMA pada built in antenna nya. Alat yang antennanya tidak bisa dilepas/bukan konekator tipe SMA biasanya tidak bisa untuk menjadi Outdoor Wireless LAN.

Juga dipastikan alat tersebut settingnya / konfigurasinya sudah benar dan berfungsi dengan baik di satu tempat jarak antar ruangan. Ada 2 standard untuk Wireless LAN frekwensi 2.4 GHz, yaitu 802.11b dan 802.11g yang dapat anda pilih sesuai kebutuhan anda.

2. Tiang atau Tower

Ini penting untuk meletakkan antenna dan pastikan posisi & tinggi antena bisa memenuhi syarat Line of Sight Clearance. Tower yang tinggi memerlukan anti petir yang baik. Tiang atau Tower harus kokoh tidak mudah goyang sehingga arah dan posisi antena terus dapat tetap dapat dipertahankan. Diameter tiang besi usahakan 1 inch atau 1,5 inch.

Usahakan posisi tiang antenna dan tempat peletakan Acces point tidak memerlukan kabel (Low Loss Coaxial Cable) yang panjangnya lebih dari 20 feet atau 6 meter. Kabel yang lebih panjang mengakibatkan Loss power pada transmitter lebih banyak. Loss yang lebih banyak akan mengurangi jarak yang bisa dicapai atau menurunkan transfer rate (misalnya full speed standard 802.11b adalah 11 Mbps turun menjadi 5,5 Mbps dan seterusnya)

3. Grounding.

Grounding yang baik penting untuk optimalnya alat Lightning (Surge) Arrestor dan optimalnya daya pancar dari Wireless Acces Point & Wireless PCI Card atau Wireless USB. Tanpa Grounding sangat membahayakan Acces Point & Wireless PCI Card anda, karena Lightning (Surge) Arrestor tidak dapat bekerja melindungi alat anda tersebut.

4. Sumber Daya Listrik.

Perlu sumber daya listrik (220V) terdekat untuk adaptor daya untuk Wireless Acces Point.

5. Kabel Ethernet.

Perlu disiapkan kabel Ethernet dengan konektor RJ-45 di tempat pemasangan Wireless Acces Point atau Wireless PCI yang sudah terhubung dengan Switch atau Hub LAN anda.

Mengenal Perangkat Wireless RT-RW Net




Pertama yang anda siapkan, adalah bahwa anda sudah memiliki koneksi internet Unlimited di tempat atau rumah yang akan dijadikan sebagai pemancar Wireless LAN(WLAN) anda.

Peralatan yang dibutuhkan antara lain :



1. Access Point




Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. Ada beberapa akses poin yang cocok direkomendasikan untuk transmitter anda, misal Senao Engenius, Ubiquty Bullet, Edimax, dan Routerboard Mikrotik.

2. Antena Omni





Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.

Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja. Merk Antena Omni yang direkomendasikan, adalah Hyperlink, Finetic, tapi jika dana anda terbatas tak ada salahnya anda melirik antena omni buatan lokal.

3. Box Access Point



Untuk melindungi access point anda, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.

4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper



Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.

5. POE (Power Over Ethernet)




Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk "menghidupkan" access point maka anda memerlukan alat "POE" ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.

6. Kabel UTP/STP





Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.

7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)




Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini atau yang biasa dikenal dengan Lightning Arrested Protector ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

8. Tower



Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.

Sedangkan perangkat untuk clien WLAN

Pada sisi client, untuk menangkap sinyal dari "antena omni" anda maka perangkat client sbb :


1. Untuk Client yang jaraknya dari tempat pemancar kurang dari 1 KM, lebih ekonomis jika menggunakan Wajan Bolic, dimana pada perangkat tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan USB Wifi, yang disambungkan dengan kabel UTP plus kabel extended USB, jadi langsung anda bisa menancapkannya ke komputer.

2. Apabila jarak client lebih dari 1 KM, anda membutuhkan 2 perangkat, pertama, access point dan kedua antena eksternal pengarah atau type grid untuk menangkap sinyal dari pemancar anda.

Berikut rekomendasinya :
Jarak 0-1 KM, pakailah wajan bolic lebih ekonomis
Jarak 1-2 KM, Akses poin merk Edimax/Bullet Ubiquity/Linksys, antenanya anda bisa pakai Yagi atau Backfire
Jarak 2-3 KM, Akses poin merk Edimax/Bullet2/Linksys, antena Grid 24db
Jarak 3-10 KM. Akses poin merk Senao SL2611/Mikrotik, antena Grid 24db
Jarak 10 KM lebih, Akses poin merk Senao ECCB3220/Mikrotik, antena Grid 24db.
    Continue reading Tutorial pembuatan jaringan RT RW Net
    , , , ,

    Skema Jaringan RT/RW-net Sederhana dengan Virtualisasi PC

    Sesuai dengan judulnya, ini masih plan alias rencana. Saya mempunyai bandwith internet yang besar, yaitu 10 Mbps, dan yang menggunakan hanya 1 -2 orang saja. Buang-buang uang memang. Oleh karena itu kelebihan bandwith ingin saya share dengan tetangga dengan biaya yang murah meriah. Sehingga saya kepikiran untuk membuat Rt/Rw-net sederhana dengan Virtualisasi PC.
    Saya menggunakan PC yang di virtualisasi karena untuk menekan biaya agar tidak membengkak. Berikut skema rencana saya:
    Hmmm… Hardwarenya ada empat sebenarnya, modem, AP, PC, dan satu buah Mikrotik RB450. PC saya virtualisasi menjadi empat virtual server yaitu web server, proxy server, radius server, dan file server. PC ini sendiri memiliki 4 core, HDD 1TB, RAM 16 GB, dan dual LAN Card.
    Web server untuk menampilkan service-service yang akan saya buat untuk klien, rupanya apa? Saya juga belum tahu.
    Proxy server untuk melakukan caching konten, rencananya adalah konten video yang menggunakan banyak kuota. Proxy server ini akan diintegrasikan melalui Mikrotik Router, sehingga semua klien dibelokkan ke cache server ini. Dari sini kita bisa membuat statistik penggunaan internet.
    Radius server, menggunakan RouterOS. Dengan Radius Server plus User Manager RouterOS ini dapat dibuat sistem voucher, sehingga untuk pembelian kuota internet dapat menggunakan voucher yang telah di set masing-masing waktunya.
    File server menggunakan samba. Dari pada klien mendownload ulang apa yang sering saya download, lebih baik saya share hasil downloadan saya di file server ini. Bisa berupa dokumen, musik, film, dsb. Yang agak tricky disini adalah, saya akan menggunakan space host OS yang memiliki harddisk 1 TB, dan saya share di guest OS file server ini. Klien yang terkoneksi ke file server hanya dapat read only.
    Yap itu rencana saya, semoga dapat terealisasi. Untuk setting masing-masing server akan saya bahas tuntas di blog ini.
    Continue reading Skema Jaringan RT/RW-net Sederhana dengan Virtualisasi PC
    , , , , ,

    Membangun Hotspot RT/RW Net Desa

    Pengertian Internet
    Internet (kependekan dari pada ‘interconnected-networking’) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket  (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
    Pengertian RT/RW Net Desa
    RT/RW Net Desa adalah jaringan komputer warga Desa dalam ruang lingkup RT/RW melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi masyarakat. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga Desa untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT/RW Desa dan yang lainya serta bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media GoogleDoc/E-Mail/Chatting/WebDes, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP.
    Konsep RT/RW Net Desa Bojonegoro sebetulnya sama dengan konsep Warnet. Pemilik RT/RW Net yang berada di Desa akan menyewa bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke warga Desa. Yang membedakan antara Warnet dengan RT/RW Net adalah tempat pelanggannya berada. Pelanggannya RT/RW Net menggunakan internet di rumah masing-masing, tidak di tempat RT/RW Net tersebut berada.
    Tujuan membangun RT/RW Net Desa
    •    Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat. Khususnya untuk Desa
    •    Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran manfaat teknologi informasi dan internet
    •    Sharing informasi dilingkungan RT/RW sehingga warga Desa lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya
    •   Mempromosikan setiap kegiatan pemerintahan Desa ke Internet melalaui WebDes (Website Desa) yang di kembangkan oleh Relawan TIK Bojonegoro dan GDM sehingga basis data, kegiatan, produk dan potensi Desa dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk mengambil kebijakan dan bisa di buat jual beli produk Desa lewat internet.
    Tujuan lain dari RT/RW Net Desa ini adalah untuk memanfaatkan dan mengembangkan 4 BLC Kecamatan dari program Cyber Extension dan Digital Society yang sudah di biayai Pemkab dengan uang rakyat (APBD) malalui MOU Pemkab dan PT. Telkom tbk, dengan bantuan 10 Unit komputer.  Hal ini bisa di juga gunakan Desa untuk membangun jaringan Intranet untuk saling tukar menukar data warga Desa. Dengan mudahnya juga warga Desa bisa mengakses internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka diharapkan akan semakin maraknya pemanfaatan internet untuk kegiatan pendukung perekonomian pedesaan.
    Access Point
    Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga, di access point inilah koneksi internet ataupun intranet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.Untuk Access Point kami memakai Antena Sectoral made-in Ubiquiti Networks. Bekerja pada frekwensi 2.4Ghz. Sudut sebar 90 derajat dan gain 16dBi, radio AP Rocket M2 yang sudah support MIMO diharapkan bisa optimal untuk pancaran ke client/tetangga.
    Mikrotik
    Untuk membangun sistem authentikasi pada Hotspot, sebenarnya Hotspot merupakan gabungan dari fungsi Proxy, Firewall, DNS, DHCP dan lain-lain. Tetapi anda untuk membuat sebuah hotspot server tidak perlu khawatir akan kekomplekan fungsi tersebut karena di Mikrotik anda diberikan “Bantuan” dalam bentuk Setup Wizard untuk membuatnya. Selain authentikasi, Hotspot pada Mikrotik juga mempunyai banyak fitur yang cukup menarik untuk diimplementasikan di jaringan RT/RW Net.
    Fitur-fitur :
    Limitasi
    Dengan menggunakan hotspot server di jaringan, Nanti bisa melakukan limitasi berdasarkan berapa lama user akses jaringan (uptime), kecepatan akses (data rate), banyak data yang sudah digunakan (quota based), bahkan kebijakan policy firewall. Limitasi ini bisa diterapkan per user atau mungkin per group dari jaringan.
    Plug n Play Connectivity
    Apakah pernah mengalami repotnya merubah-rubah IP setiap terkoneksi ke jaringan wireless orang lain? Atau mungkin ada kasus di perangkat User memiliki security yang mengakibatkan user tersebut tidak diijinkan merubah-rubah IP pada perangkatnya? Dengan menggunakan Hotspot Server, tidak perlu mengkhawatirkan hal itu lagi. User bisa menggunakan sembarang IP statik di perangkatnya atau DHCP, nanti secara otomatis Hotspot server akan melakukan one to one nat agar client tersebut bisa akses ke jaringan.
    Bypass
    Normalnya, semua koneksi dari berbagai perangkat yang ada dijaringan Hotspot akan diblock sebelum melakukan login / autentikasi ke hotspot server. Tetapi tidak semua perangkat bisa melakukan sistem autentikasi tersebut, misalnya : Printer server, IP Cam, VoIP server dan sebagainya. Atau ada user yang memang istimewa tidak perlu melakukan login. Untuk perangkat-perangkat yang ingin di bypass, tidak perlu melakukan login untuk akses ke jaringan, bisa menggunakan fitur yang namanya IP Binding.
    Voucher
    Sudah pernah membeli voucher pulsa GSM? atau mungkin layanan internet di hotel-hotel yang mengharuskan meminta voucher di petugas? di Hotspot Mikrotik juga bisa membuat sistem voucher prabayar untuk calon pelanggan jasa internet. Bisa di tentukan harga dan jenis / detil limitasinya, nanti setiap ada calon pelanggan warga Desa yang datang ingin tekoneksi internet tinggal generate voucher yang akan berisi custom username dan password.
    Repeater
    Repeater digunakan untuk memperluas Hotspot WiFi yang sudah ada. Keuntungan dari repeater ini adalah menguatkan sinyal hotspot yang sudah ada dan juga menambah area hotspot. Setiap Repeater di set dengan menggunakan SSID dan kanal yang sama dengan Access point utama. Idealnya repeater dipasang ketika sinyal hotspot dari access point utama sudah menunjukan sinyal level weak. sehingga area layanan bisa lebih luas.
    Tiang/Antena Access Point
    Tiang/Antena berfungsi sebagai penyangga access point. Alat ini sangat penting fungsinya dalam sebuah jaringan wireless, karena akan sangat menentukan kualitas signal yang dapat ditangkap oleh klien. Guna mendapat jangkauan area coverage yang maksimal, perlu menaikan access point ke tempat yang tinggi agar client WLAN bisa mengakses Hotspot WiFi.
    Continue reading Membangun Hotspot RT/RW Net Desa
    , , , ,

    Membangun RT/RW Net


    Pada masa sekarang tentu kita tidak asing dengan istilah RT/RW Net. Hal ini merupakan bisnis yang cukup diminati untuk memeberikan layanan akses internet kepada masyarakat. Dengan biaya yang cukup terjangkau masyarakat bisa mendapatkan akses internet dengan koneksi yang stabil dan bandwith yang besar dibanding harus menggunakan modem yang memakai sistem quota.


    Sejarah singkat RT/RW-net

    Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Kemudian para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka sebagai RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.


    Pemilihan Produk

    Sebelum melakukan pemilihan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan sesuai, terlebih dahulu kita harus menyesuaikan dengan total bandwitdh yang akan didistribusikan dan berapa jumlah klien. Sebagai gambaran untuk kebutuhan RT/RW NET secara umum adalah sebagai berikut:

    Pertama, untuk main router dan bandwidth management, Kita bisa menggunakan Mikrotik Routerboard RB1100AHX2. Untuk kebutuhan handle bandwidth diatas 1Gb kita bisa menggunakan MikroBits series atau CCR Series. Detail fitur routerOS Mikrotik bisa dilihat disini.

    Kedua, jika kita ingin menyalurkan bandwidth yang kita miliki menggunakan wireless, bisa menggunakan perangkat WORB433, WORB433AH, atau WORB800 sebagai access point, yang mana produk tersebut memiliki lebih dari 1 interface ethernet dan WLAN. Untuk Antenna pada sisi pemancar bisa menggunakan tipe omni outdoor, sectoral, flat panel, yang mana harus juga dipertimbangkan jumlah dan jenis antenna, yang disesuaikan dengan luas cakupan layanan yang diinginkan, frekuensi yang digunakan, dan juga arah bukaan antenna yang dibutuhkan, metode yang akan digunakan PTP (point to point) atau PTMP (point to multipoint). Dalam hal ini, antenna sectoral lebih direkomendasikan dimana jenis antenna ini biasanya memiliki tilt untuk menentukan arah pancaran antenna.




    Ketiga, untuk perangkat di sisi client dengan jarak kurang dari 2KM, bisa menggunakan SXT Series atau Groove Series. Produk SXT Series tidak memerlukan tambahan antena karena produk ini merupakan produk Embedded yang sudah include antenna didalamnya. Pada produk ini terdapat dua pilihan dengan jenis frequensi yang berbeda yaitu 2.4Ghz dan 5 Ghz.

    Kemudian untuk produk Groove, jika memilih Groove A 52HPn pada saat pembelian sudah include antenna. Namun perlu diketahui antenna tersebut merupakan antenna jenis Omni yang digunakan pada indoor. Kita bisa menggunakan patch panel atau antenna grid sesuai dengan frekuensi yang digunakan.

    Keempat, untuk perangkat di sisi client, dengan jarak +- 5KM, dianjurkan minimal menggunakan WO411-A1. Kemudian untuk antennanya kita bisa menggunakan patch panel atau antenna grid sesuai dengan frekuensi yang kita gunakan.

    Jika client akan langsung terkoneksi menggunakan laptop/gadget, perlu diketahui laptop/gadget memiliki tx-power yang kecil, sinyal yang diterima oleh laptop bisa saja besar, akan tetapi tetapi Laptop/gadget tidak memiliki power yang cukup untuk mengirim data ke AP sehingga koneksi tidak optimal. Hal ini dikarenakan komunikasi wireless adalah komunikasi dua arah.

    Dengan kondisi AP dan laptop/gadget terhubung LOS secara visual (tidak terhalang sesuatu/pohon/dinding dsb) kemungkinan pada jarak -+ 50 sampai 100M masih bisa.

    Saran pemilihan perangkat di atas berdasarkan kondisi ideal, termasuk dan tidak terbatas pada line of sight, fresnel zone yang memadai, tidak ada inteferensi, dan pemasangan perangkat yang sesuai standart.
    Continue reading Membangun RT/RW Net
    , , , ,

    Cara Membangun Hotspot RT RW Net atau BTS RT RW net



    Apa kabar sahabat RT/RWNET kita berjumpa lagi di postingan Membangun Hotspot RT/RWNET / BTS RT RW Net, sekarang kita belajar bagaimana cara membangun / membuat jaringan Rt Rw Net .langsung aja kita belajar yuk.


    1. PENGERTIAN

    RT/RW-Net adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup wilayah yang kecil, melalui jalur kabel atau Wireless 2.4 Ghz. RTRW Net merupakan salah satu bentuk komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah.

    Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang (UMM), seperti Nasar, Muji yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus UMM yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps. Hal tersebut, diutarakan oleh Bino, waktu itu masih bekerja di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.


    2. KONSEP

    Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet. Pemilik RT/RWNet akan membeli atau menyewa bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan. Yang membedakan antara Warnet dengan RTRW Net adalah tempat pelanggan berada. Pelanggan RTRW Net menggunakan internet di rumah masing-masing, tidak di tempat RTRWNet tersebut berada.

    Apakah RT/RW Net ini Murah ? Jawabanya adalah iya. Sebagai contoh, misalkan kita berlangganan Speedy untuk paket 1024Kb yang harganya Rp. 700 ribuan/perbulan, kemudian dishare untuk 10 orang, maka dalam sebulan setiap orang hanya akan membayar kurang lebih 70 ribu rupiah untuk akses internet berkecepatan up to 1024Kbps. Biaya tersebut tentu sangat murah karena pelanggan akan bebas menggunakan internet selama 24 jam sehari selama sebulan penuh.

    Andaikan biaya tersebut dibulatkan menjadi 100 ribu/bulan//pelanggan -sebagai tambahan untuk biaya listirk dan perawatan peralatan, misalkan- maka sama artinya dengan setiap pelanggan hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp.3.300,-/hari atau Rp.138,-/Jam. Bandingkan dengan biaya akses internet di warnet……


    3. TUJUAN

    Tujuan terpenting dalam pembangunan RTRW Net ini adalah Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat serta Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran Teknologi Informasi dan Internet.


    4. TOPOLOGI DAN KEBUTUHAN PERANGKAT

    Secara Sederhana, topologi dalam sebuah RTRW Net adalah sebagai berikut :

    Sumber Koneksi Internet >> Modem >> Pemancar Wifi >> Antena >> Client

    Kebutuhan Perangkat Standar :

    1. Modem/router, disesuaikan dengan sumber koneksi internet
    2. Pemancar Wifi dan perlengkapannya, yang meliputi :



    PERANGKAT UNTUK MEMBANGUN HOTSPOT RT/RW NET

    Untuk membengun Hotspot Rt/Rw Net secara sederhana yang harus di persiapkan pertama-tama adalah koneksi internet Unlimited yang akan di jadikan sebagai Backbone pemancar Wireless LAN atau Rt/Rw Net kalian. Peralatan pendukungnya antara lain :

    Access Point







    Fungsi accsess point adalah sebagai hub/switchyang akan menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga. di access point inilah koneksi internet dari tempat server di pancarkan atau di kirim melalui gelombang radio. ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan di jangkau. semakin tinggi kekuatan sinyal (ukuran dalam satuan dBmatau mW) semakin luas jangkauannya. 


    Antena (Omni atau Sektoral)






    Untuk memperluas coverage area hingga beberapa kilometer, di perluakan antena omni eksternal. meskipun ketika membeli access point sudah di lengkapi antena omni, namun belum cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB.

    untuk memperluas area jangkauannya, diperlukan antena omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB. antena omni ini memiliki pancaran radiasi 360 derajat, jadi cocok untuk menjangkau clien dari arah mana saja.


    Box Access Point

    Untuk melindungi access point dari hujan, maka di perlukan pelindung berbentuk kotak. Kotak pelindung ini bisa terbuat dari plastik atau plat besi. Rata-rata kotak ini sudah di lengkapi dengan kunci pengaman dan Box ini harus di letakan persis di bawah antena. alat ini digunakan jika menggunakan acces poin in door namun jika menggunakan AP out door tidak perlu lagi menggunakan alat ini.


    Kabel Pigtail/Kabel Jumper



    Kabel Pigtail atau kabel jumper di perlukan untuk menghubungkan antena omni dengan access point. Perhatikan panjang maksimal yang di perlukan hanya 1 meter, leih dari itu kalian akan mengalami degradasi sinyal (Loss dB). Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana tipe konektor di sesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point. jika menggunakan AP out door seperti bullet alat ini tidak perlu di gunakan.


    POE (Power Over Ethernet)




    Agar kabel listrik tidak di naikan ke atas untuk “menghidupkan” Access Point maka di perlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP. Daengan alat ini maka kalian tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


    Kabel UTP/STP





    Meski namanya perangkat Wireless, namun perana kabel juga di perlukan. Kabel UTP/STP ini di perlukan untuk menghubungkan Access Point dengan jaringan kabel pada LAN local. Jadi, di bawah dia bisa di pasang ke komputer gatewa/router atau ke Hub/switch. Pilihan kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang di lewatkan oleh POE.


    Penangkal Petir (Lightning Arrester)


    Alat ini berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik pada saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding). KOmponen ini di pasang pada kable jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkat petir umumnya di tanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. grounding yang kurang baik menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.


    Tower 




    Guna mendapat jangkauan area coverage yang maksimal, kalian perlu menaikan antena omni eksternal ke tampat yang tinggi agar client WLAN bisa mengakses wifi hotspot secara singkat, alat yang di butuhkan :


    Radio Akses Point

    – Box Outdoor sebagai wadah Radio Akses Point. Perangkat ini wajib ada, jika AP yang digunakan adalah AP Indoor, bukan AP outdoor.

    – PoE/Power over Ethernet, alat untuk memisahkan antara jalur data dengan jalur catu daya pada sebuah kabel jaringan/ethernet. Jika menggunakan AP outdoor, hanya dibutuhkan satu buah PoE, sementara kalo menggunakan AP Indoor, dibutuhkan PoE splitter yang terdiri dari sepasang (dua buah) PoE yang dipasang di bawah (dekat adaptor) dan di atas (dekat radio AP)

    – Pigtail. Berfungsi untuk menyambungkan antara AP dengan Antena. Bentuknya berupa kabel coaxial sepanjang 30 – 60 cm dengan masing-masing konektor pada ujung-ujungnyanya. Tidak semua AP memerlukan pigtail ini. Beberapa produk Ubiquity seri Bullet tidak memerlukan pigtail lagi, karena AP dapat langsung disambungkan dengan konektor antena.

    – Antena. Berfungsi menyebarkan signal dari radio AP. Alat ini sangat penting fungsinya dalam sebuah jaringan wireless, karena akan sangat menentukan kualitas signal yang dapat ditangkap oleh klien.

    – Client. Dapat berupa Laptop dengan card wifi bawaannya, USB Wifi atau radio akses point yang diset sebagai client.

    Dengan peralatan seperti diatas, kita sudah dapat mengawali sebuah usaha RTRW Net. Untuk optimalisasi dan manajemen jaringan wireless yang lebih baik, beberapa rekan menambahkan peralatan sebagai berikut :


    1. Routerboard Mikrotik,
    digunakan sebagai manajemen bandwidth, otentifikasi client, hotspot login dll

    2. Switch HUB,
    untuk membagi koneksi dari Modem atau dari routerboard mikrotik

    3. Komputer Server
    yang difungsikan sebagai mesin Proxy, url filter dan lain sebagainya


    Dengan menggunakan patokan topologi diatas, kita sudah bisa mulai berhitung berapa nilai investasi yang kita butuhkan untuk memulai usaha RTRW Net ini. Simulasinya dapat dilihat pada contoh berikut :

    1. Akses Point Bullet M2HP, dengan adaptor dan PoE, kisaran harga Rp. 1.000.000,-
    2. Antena Omni Hyperlink, harga kisaran Rp. 1.200.000,-
    3. Kabel UTP kualitas standart, kisaran harga Rp. 3500/meter x 15 meter = Rp.52.500,-
    4. Konektor RJ-45 @ 2.500/buah x 4 = Rp. 10.000,-
    5. Tiang antena Pipa Galvanis ukuran 1 Inch dan 1.25 Inch + pemasangan Rp. 400.000,-


    ———————————————————————————————Total : Rp. 2.662.500,-



    Keterangan : Asumsi sumber koneksi menggunakan Telkom Speedy, yang dalam paket pemasangannnya sudah diberikan Modem gratis.


    Perangkat pemancar Wifi diatas adalah perangkat yang banyak direkomendasikan oleh rekan-rekan yang telah menggeluti usaha RTRW Net ini. Hampir semua rekan sepakat untuk menunjuk Bullet M2HP sebagai rekomendasi utama mereka untuk dijadikan sebagai Main AP. pertimbangannya adalah karena praktis, tidak membutuhkan box outdoor dan pigtail, processor dan memori yang cukup tinggi dan power yang cukup besar. Untuk antena AP, selain merk Hyperlink, beberapa rekan juga merekomendasikan Omni Slotted, Omni TPLink dan Omni Fulbond.

    dikutip dari berbagai sumber.
    Continue reading Cara Membangun Hotspot RT RW Net atau BTS RT RW net
    , , , ,

    Cara Membuat RT/RW NET Sendiri dan Sederhana



    I. SEKILAS PANDANG TENTANG RT RW NET (teriakan dalam hati "aku pasti bisa" :-))

    RT RW Net apa sih, sebenarnya Istilah RT/RW-net pertama kali digunakan sekitar tahun 1996-an oleh para mahasiswa di Universitas Muhammadyah Malang, pada saat itu mahasiswa UMM yang menyambungkan kos-kos-an mereka ke kampus yang tersambung ke jaringan AI3 Indonesia melalui GlobalNet di Malang dengan gateway Internet di ITB. Sambungan antara RT/RW-net di kos-kosan ke UMM dilakukan menggunakan walkie talkie di VHF band 2 meter pada kecepatan 1200bps.

    Pada saat itu masih di GlobalNet, secara bercanda para mahasiswa Malang ini menamakan jaringan mereka RT/RW-net karena memang di sambungkan ke beberapa rumah di sekitar kos-kosan mereka.

    Nah ternyata implementasi yang serius dari RT/RW-net dilakukan pertama kali oleh Michael Sunggiar di di perumahannya di Bogor sekitar tahun 2000-an. Banyak kisah sedih yang diceritakan oleh Michael Sunggiardi karena sulitnya mencari pelanggan di awal 2-3 tahun operasi RT/RW-net-nya. Sebagian besar tetangga beliau pada saat itu tidak merasa butuh akses Internet 24 jam dari rumahnya.


    II. ALAT DAN BAHAN YANG DI PERLUKAN

    1. Modal
    Ini pentng karna kalau tidak punya modal kita hanya bisa bernyanyi dan bermimpi.... hehe untuk level sederhana saya mengeluarkan modal -+ sekitar 5 juta rupiah. (waw kecil ya... bagi saya itu besar karna modal itu hasil dari menggadaikan motor saya hihihihi (curhat dikit kk)




    2. Koneksi internet Unlimited

    (saya pake smart fren pantec) karna belum ada ISP besar yang masuk ke daerah saya (tidak ada rotan akarpun jadi) untuk sementara / sementerus :-) yang akan dijadikan sebagai backbone pemancar RT RW Net hehehe... harganya sekitar 250-400 rb tiap daerah beda-beda.



    3. Access Point TL-WA5210G 2.4GHz High Power Wireless outdoor

    Fungsi Access Point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya. Harganya -+ 450.000 - 600.000 tiap toko beda2 cari aja yang termurah.



    4. Antena ( Omni atau sectoral )

    Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.

    Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja. Harganya -+ 450.000 - 500.000.



    5. Box Access Point

    Untuk melindungi access point anda dari hujan, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini harus diletakkan persis di bawah antena. Harganya -+ 50.000


    #NB : karna saya pake TL-WA5210G 2.4GHz High Power Wireless outdoor, jadi ga usah pake box..



    6. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper

    Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 100 / 50 cm, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda. Harganya -+ 150.000



    7. POE (Power Over Ethernet)

    Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.



    #NB : karna saya pake TL-WA5210G 2.4GHz High Power Wireless outdoor, jadi ga usah pake POE lagi karna sudah ada di dusnya hehe


    8. Kabel UTP/STP 20 Meter

    (kalau kurang tambahin aja ya)
    Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE. Harganya -+ 100.000.



    9. Penangkal Petir (Lightning Arrester)

    Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.Harganya -+ 175.000.




    10. Tower
    Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.

    #Karna harga tower mahal ... hehe.... saya pake 2 lente pipa semi baja bawahnya dan pipa besi untuk sambungannya jumlah 12 Meter, untuk covered areanya bisa nyampe 3 kman... mantapnya di 1-2 km gan (nangisss karna ga bisa jauh hikhikhik) ga lupa kawat sling biar ga goyang inul eh ... goyang kena angin maksudnya xixixixi ... Harga -+ 300.000 yg semi baja yg besi biasa 150.000 kawat sling sekitar 20.000 per 20 meter...



    11. Mikrotik RB450

    Mikrotik adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan menjadikan komputer menjadi router network. Mikrotik mencakup berbagai fiture yang dibuat ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleg ISP dan Provider hotspot.



    #NB : Nah, saya menggunakan Mikrotik ini untuk digunakan sebagai billing Hotspot dengan menggunakan voucer, untuk penyetingan mikrotiknya saya di bantu temen saya karna saya masih belum paham masalah mikrotik hehe jujur daripada sok pinter tapi salah hehe ...




    12. Wireless N Router TL MR-3220

    Dikarnakan tidak ada ISP besar seperti speedy .. untuk itu saya menggunakan Router Wireless N yang support USB untuk berbagai macam operator dari GSM-CDMA.




    III. Antena Yagi + Ap Tp-link TL-WA500G di Client 1 Km

    Fungsi dari antena client yagi ini adalah untuk menerima sinyal di client supaya maknyussss hehe, jika tidak menggunakan antena ini maka akan terjadi degradasi sinyal (loss dB) yang mengakibatkan sering terputus sinyal di client hehehe kurang lebih seperti itu ya ...kecuali kalau jarak 10 - 30 Meter masih aman.




    #Sekian dulu sharing pengalamannya hehe... cape .... mau main games dulu hehe
    #Untuk setting sampe berhasil tunggu saja di episode berikutnya hehehe :-)
    #Untuk masukannya & koreksinya di tunggu karna saya juga masih tahap belajar xixixi ...
    Continue reading Cara Membuat RT/RW NET Sendiri dan Sederhana